Rabu, 16 Desember 2009

ALLAH


AGAMA Islam sungguh agung dan mulia. Agama Islam begitu menyanjung perdamaian. Nabi Besar Muhammad Saw telah membuktikan, bahwa Islam begitu cinta akan perdamaian.

Rasulullah hanya berperang melawan kekuatan iblis yang ingin memusnahkan umat Islam, bukan menembaki orang-orang tak bersalah. Nabi Muhammad pula telah memberi teladan kita semua, betapa sabarnya beliau menghadapi orang-orang yang sempat membencinya.

Olokan dan lemparan batu, dibalasnya dengan cinta kasih. Terbukti ketika sang penista jatuh sakit, justru Rasulullah lah orang pertama yang menjenguk dan memberi roti serta kurma.Kenyataan ini menunjukkan betapa ekstremnya perbedaan klaim-klaim kelompok teroris yang menghalalkan nyawa manusia dengan apa yang diperbuat junjungan umat Islam di dunia. Kelompok teroris di India, mungkin pula Osama bin Laden hingga kelompok Amrozi, naif disejajarkan semangatnya membela Islam.

Darah baru mengucur, nyawa baru melayang, apabila umat Islam diberangus penguasa zalim. Jihad mempertahankan agama menjadi kewajiban!

Jihad itu sungguh mulia. Tak bisa disejajarkan dengan serangan teroris yang kenyataannya membawa korban orang-orang tak bersalah. Orang-orang yang tidak memiliki kaitan dan afiliasi terhadap kezaliman maupun motif politik dengan subjek sasaran utama.

Berpesta lah iblis menyaksikan bunuh-membunuh anak Adam di dunia. Seolah-olah ingin membela agama, justru digelincirkan syetan ke kubangan neraka jahanam. Seolah-olah dekat Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, kenyataannya sangat berjauhan.

Syetan makin cerdas dan pintar menguasai anak-anak Adam yang tersihir peradaban modern saat ini. Umat manusia cenderung silau, tak mampu menatap dengan gamblang jalan berliku menuju kebahagiaan sejati pascakematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar